Cara Memupuk Jagung – Jagung adalah jenis tanaman penghasil karbohidrat yang cukup populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Terlebih cara budidaya tanaman jagung cukup mudah untuk dilakukan.
Supaya tanaman jagung dapat tumbuh baik, maka petani harus memperhatikan teknik dan cara memupuk tanaman jagung secara baik dan benar.
Jagung sendiri merupakan bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, glukosa, dan nutrisi penting lainnya. Oleh karena itu, tidak heran jika jagung banyak dijadikan sebagai makanan popok di beberapa daerah di Indonesia.
Ya, jagung menjadi alternatif pangan pokok masyarakat Indonesia. Sama seperti jenis tanaman pada umumnya, perawatan jagung juga membutuhkan efisiensi termasuk penggunaan pupuk agar bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal. Lalu, bagaimana tips perawatan dan dosis pupuk jagung yang paling tepat? Berikut informasinya untuk Anda.
Daftar isi
Teknik Penanaman Jagung Agar Hasil Panen Maksimal
menanam jagung sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan. Namun, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan agar hasil panen jagung lebih maksimal. Nah, berikut ini adalah beberapa teknik penanaman jagung yang wajib Anda pelajari:
1. Pilih Benih Jagung Berkualitas
Jenis jagung yang beredar di pasar tentu sangat beragam. Hal ini tentunya memberikan kesempatan dan kemudahan kepada para petani agar bisa memilih jagung dengan jenis yang sesuai kebutuhan dan keinginan.
Saat memilih benih atau bibit jagung, sebaiknya dilakukan secara cermat dan hati-hati. Langkah awal yang satu ini memang sangat penting karena akan menentukan keberhasilan dalam menanam tanaman jagung.
Bacalah dengan saksama tanggal kadaluarsa yang tertera pada bungkus benih. Pastikan untuk memilih benih yang tanggal kadaluarsanya masih cukup lama.
Perlu Anda ketahui bahwa daya tumbuh benih jagung akan sangat dipengaruhi oleh seberapa lama benih tersebut disimpan. Tentu saja, semakin lama benih disimpan, maka daya tumbuhnya juga akan semakin mengecil. Jadi, jangan sampai lupa untuk menggunakan benih yang waktu kadaluarsanya masih lama.
Selain memperhatikan masa kadaluarsa, anda tentu juga harus mencari tahu bagaimana karakteristik bibit tanaman jagung yang akan ditanam.
Bagaimanakah karakteristik pertumbuhannya, daya tahan terhadap hama, berapa lama masa panen, keseragaman ukuran biji, dan teknik perawatannya.
2. Siapkan Lahan Tanam yang Subur
Lahan tanam akan sangat berpengaruh terhadap hasil tanam jagung. Agar tanaman dan hasil panen jagung selalu subur serta menghasilkan buah super, maka lahan tanam harus diolah terlebih dahulu agar semakin gembur.
Penggemburan lahan bisa dilakukan dengan cara dibajak atau dicangkul. Selanjutnya, lahan diberi pupuk kompos atau kandang. Taburkan pupuk secukupnya saja, jangan sampai memberikan pupuk secara berlebihan karena dikhawatirkan akan memicu tumbuhnya jamur.
3. Tanam Benih Jagung
Jika lahan gembur sudah siap, maka penanaman benih jagung bisa segera dilakukan. Penanaman benih jagung diawali dengan membuat lubang-lubang kecil menggunakan tugal atau tajuk, yaitu sebatang kayu yang ujungnya diruncingkan.
Sebaiknya, penanaman beni dilakukan menggunakan ukuran 70cm x 20 cm. Artinya, 70cm jarak antar baris dan 20cm jarak antar tanaman. Sementara itu, kedalaman lubang yang paling baik adalah sekitar 3-5 cm.
Jika semua lubang sudah siap, langsung saja masukkan 1-2 benih jagung pada setiap lubang. Selanjutnya, tutup kembali lubang tersebut menggunakan tanah yang ada di sekitar lubang.
Agar lebih maksimal, penutupan juga bisa dilakukan dengan cara menginjak tanah yang ada pada sekitar lubang. Tujuannya supaya benih jagung tidak dimakan oleh burung atau pun semur.
Namun, jangan sampai tanah yang digunakan untuk menutup lubang adalah bongkahan yang keras. Sebaiknya segera diambil kembali karena tanah semacam ini dapat mempengaruhi perkembangan pertumbuhan bibit, yaitu tunas bibit menjadi tidak tumbuh dengan sempurna.
4. Rawat Tanaman Jagung
Perawatan sangat dibutuhkan agar bisa menghasilkan tanaman jagung yang tumbuh subur. Perawatan dapat dilakukan dengan cara membersihkan gulma dan rumput liat.
Proses penyiangan ini sebaiknya segera dilakukan sejak tanaman jagung mulai tumbuh. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan penyulaman terhadap lubang-lubang yang benih jagungnya tidak tumbuh dengan sempurna.
Nah, perawatan yang tidak kalah penting adalah pemberian pupuk pada tanaman jagung. Pemupukan dilakukan menggunakan pupuk NPK.
Pemupukan jagung pertama harus dilakukan pada saat 7 hari setelah masa tanam dengan komposisi SP36 sebanyak 150 kg/Ha, Urea sebanyak 200 kg/Ha, dan KCL sebanyak 100 kg/Ha. Proses pemupukan pertama pun dapat dilakukan bersamaan dengan proses penanaman.
Tetapi, karena pada awal tanam sudah memakai pupuk kandang, maka proses pemupukan sebaiknya dilakukan satu minggu setelah tanam.
Pemupukan tidak sampai disitu saja, segera lakukan pemupukan kedua pada saat tanaman jagung berusia 21 hari setelah tanam, yaitu menggunakan komposisi pupuk Urea sebanyak 200 kg/Ha.
Selanjutnya, dilakukan pula pemupukan ketiga saat jagung telah berumur 30-40 hari setelah tanam, yaitu menggunakan komposisi pupuk Urea sebanyak 200 kg/Ha.
Banyaknya rumput yang tumbuh di sekitar tanaman jagung juga sebaiknya dibersihkan secara terus menerus hingga buah jagung mulai menua serta batang jagung mulai mengering. Ketika buah dan batang jagung telah mulai mengering, pembersihan rumput sebaiknya dilakukan menggunakan herbisida.
5. Pemanenan Jagung
Buah jagung bisa dipanen jika telah berusia 120-130 hari setelah tanam. Sebelum dipanen, pastikan jagung sudah benar-benar kering. Beberapa ciri-ciri jagung yang sudah layak panen di antaranya adalah kelobot berwarna cokelat, rambut jagung berwarna hitam kering, dan biji jagung telah keras.
Rahasia Cara Memupuk Jagung
Proses pemupukan tanaman jagung tentu tidak boleh sembarangan dilakukan. Harus mengikuti teknik yang tepat sesuai aturan. Nah, berikut ini adalah beberapa rahasia pemupukan tanaman jagung yang sering terlupakan:
- Selain pupuk padat, jenis pupuk cair juga bisa dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman jagung. Cara menggunakan pupuk cair yaitu langsung disiram atau dituangkan di samping pangkal tanaman jagung sedalam 5-10cm. Selanjutnya, tutup kembali lubang pemupukan tersebut menggunakan tanah supaya bisa sepenuhnya diserap oleh tanaman jagung. Supaya masing-masing tanaman jagung tidak saling berebut pupuk, maka pupuk cair harus diberikan tepat di samping masing-masing tanaman.
- Perhatikan kebutuhan nitrogen pada tanaman jagung menjelang pemupukan ketiga. Kondisi kebutuhan nitrogen pada tanaman dapat diketahui dengan melihat warna daun jagung. Jika warna daun semakin gelap, maka semakin sedikit dosis pupuk yang diberikan. Sebaiknya, hindari pemakaian pupuk nitrogen yang berlebihan karena hal ini akan menyebabkan tanaman lebih lemah terhadap serangan hama dan penyakit.
- Pembubunan harus dilakukan berbarengan dengan periode pemupukan susulan kedua. Proses pembubunan ini bertujuan untuk memperkokoh berdirinya batang tanaman jagung serta mendekatkan unsur hara kepada akar. Hal ini mengingat bahwa tanaman jagung mempunyai akar dengan bentuk yang khas. Jenis akar jagung adalah adventif yang artinya ada akar lain yang tumbuh pada pangkal batang jagung di atas permukaan tanah dan menembus ke dalam tanah. Akar adventif sendiri berfungsi untuk memperkokoh berdirinya batang tanaman serta menambah organ penghisap garam, air, dan unsur hara di dalam tanah.
Dalam budidaya tanaman jagung, tentu juga sangat dipengaruhi oleh kondisi persediaan air. Hal ini mengingat bahwa jagung adalah jenis tanaman yang membutuhkan air dengan jumlah cukup banyak, apalagi pada saat tanaman sudah mulai berbuah.
Maka dari itu, dalam melakukan budidaya tanaman jagung juga harus memperhatikan faktor cuaca. Selain itu, pastikan Anda melakukan perawatan secara rutin, sehingga jagung bisa tumbuh normal dan menghasilkan buah yang super dan berkualitas.