Anis Siberia merupakan salah satu burung yang dapat dijumpai di Indonesia dari keluarga turdidae dan genus Geokichla dalam bahasa latin disebut dengan Geokichla sibirica atau sibirian thrush. Meski kita dapat menjumpai anis Siberia di Indonesia namun burung ini bukan berasal dari Indonesia melainkan hewan migrasi yang datang pada musim dingin di daerahnya.
Pada saat musim dingin burung ini kebanyakan akan menyeberang hingga ke asia tenggara termasuk Indonesia. Seluruh hutan yang ada di wilayah Indonesia seperti sumatera, jawa, Kalimantan, serta bali bisa dijumpai anis Siberia.
Anis ini sendiri memiliki tempat hidup di kawasan Siberia, Mongolia, serta jepang, juga sama seperti anis jenis lainnya yakni memiliki suara yang merdu, namun anis jenis ini sangat jarang mengeluarkan suaranya yang merdu.
Meski jarang mengeluarkan suara banyak dari kicau mania yang mengincar burung ini karena penasaran dengan suaranya.
Daftar isi
Ciri Anis Siberia
- Memiliki ukuran tubuh yang sedang sekitar 20,5 sampai 23 cm
- Ukuran berat tubuh sekitar 60 sampai 72 gram
- Pada Siberia jantan memiliki corak warna kehitaman agak gelap hampir diseluruh tubuhnya
- Pada bagian paruh berwarna kehitaman agak gelap
- Pada bagian sayap dan sisi pinggir badannya tampak sedikit warna merah karat
- Pada bagian mata terdapat garis putih panjang agak tebal
- Bagian atas tubuh betina berwarna coklat beranga
- Pada bagian mahkota, kepala, tengkuk, punggung, sayap dan ekor anis betina ditutupi warna coklat beranga.
- Terdapat warna cokelat, hitam, putih yang membentuk corak sisik terdapat pada sebagian tubuhnya seperti tenggorokan,dada, perut, sisi wajah, serta tunggirnya.
PENYEBARAN
Berikut daerah persebaran anis jenis ini beserta dua sub spesiesnya:
- Zoothera sibirca davisoni ( hume, 1877 ) : habitat di Sakhalin, wilayah selatan pulau kuril, dan jepang. Pada saat musim dingin, mereka bermigrasi ke wilayah tenggara China selatan, tapi sebagian juga bermigrasi ke Asia tenggara termasuk Indonesia ( sumatera, kalimantan, jawa dan bali )
- Zoothera sibirica ( pallas,1776 ): habitat di wilayah selatan Siberia bagian tengah dan timur, hingga kewilayaah utara Mongolia dan Manchuria, serta wilayah timur rusia. Ketika musim dingin, mereka bermigrasi ke Asia tenggara, termasuk Indonesia ( sumatera, Kalimantan, jawa dan bali )
HABITAT ANIS
Anis Siberia termasuk hewan berkelompok yang biasanya bertengger dibagian tajuk pepohonan hutan dengan ketinggian mencapai 1800 meter dari permukaan laut. Burung ini memiliki kebiasan berkelompok yang merupakan upaya mempertahankan jenisnya dari bahaya, kedinginan dan kelaparan.
Burung ini juga suka hidup di pegunungan yang masih ditumbuhi pepohonan, bertengger di pepohonan, di pegunungan tinggi, hutan tropis, hutan primer atau lebih suka hidup di alam liar.
KEBIASAAN
- Sangat jarang mengeluarkan suaranya yang merdu
- Suka bertengger dibagian tajuk pepohonan hutan dengan ketinggian mencapai 1800 meter diatas permukaan laut
- Suka mencari makanan di tanah dengan mengais dibalik dedaunan dan menyingkirkan tanah
- Tergolong burung yang pemalu
- Memiliki suara yang merdu
MAKANAN ANIS SIBERIA
Jenis burung yang satu ini merupakan anis pemakan segala atau omnivore, baik jenis hewan-hewan kecil, buah-buahan, serta biji-bijian.
Anis Siberia memangsa burung-burung kecil, serangga, kupu-kupu, capung, ulat-ulatan, cacing tanah, lebah, belalng, jangkrik, kroto, lipas, pisang, jambu, pepaya, serta masih banyak lagi yang lainnya. Anis merah lebih suka mencari makanan di tanah dengan mengais-ngais dedaunan, serta menyingkirkan tanah.
MUSIM KAWIN
Musim kawin atau reproduksi anis Siberia adalah sekitar akhir juni sampai juli dan juli sampai agustus. Telurnya berjumlah 2 sampai 4 butir. Masa inkubasi atau pengeraman akan dilakukan oleh burung jantan dan betina secara bergantian namun betina akan lebih banyak.
Masa mengeram adalah sekitar 48 sampai 36 hari. Biasanya burung ini akan membangun sarang di semak-semak sekitar 2 meter di atas permukaan tanah. Sarang dibuat dari ranting, dan dedauanan.
SUARA ANIS SIBERIA
Volume dari suara kicauan Siberia tergolong rendah dan tidak memekakkan telinga. Suaranya tak kalah merdu dari jenis anis lainnya, namun burung ini sedikit pemalu sehingga sangat jarang mengeluarkan kicauan.
Kicauan burung ini cukup bervariasi denngan bagian tengah nadanya terdengar bergetar, tempo kicauannya juga termasuk agak cepat dengan durasi berkicau mencapai 30 detik lamanya.
Anis jenis ini termasuk burung gocor yaitu mampu menirukan suara kicauan burung lain dengan sangat baik, juga bisa teler sambil berkicau sama seperti anis merah. Dengan segala kelebihan burung ini memang patut jika dipelihara untuk dijadikan hewan rumahan bahkan dilatih menjadi masteran.
TIPS MERAWAT ANIS SIBERIA AGAR MAU BERBUNYI
Anihs jenis Siberia merupakan jenis burung kicauan, dengan berbagai kelebihan namun sifatnya yang pemalu membuatnya sangat jarang mengeluarkan suara. Namun kita bisa melatihnya agar mengeluarkan bunyi dan menjadi masteran dengan cara berikut ini :
- Setiap pagi keluarkan burung dari rumah atau kandangnya kemudian diembunkan. Saat anis Siberia diembunkan ganti air minum nya dengan air bersih dan tambahkan vitamin seperti Birdvit jika dibutuhkan, lalu beri makanan alternative seperti kroto pada tempat yang terpisah
- Selalu jaga kebersihan tubuh burung dengan memandikannya menggunakan sprey atau cukup disemprot hand sprey setelah matahari terbit
- Setelah mandi keringkan tubuh burung ini dengan cara di angin-anginkan lalu beri makanan tambahan seperti jangkrik sebanyak 2 ekor dan cacing tanah sebanyak 2 hingga 3 ekor
- Setelah itu masukkan kembali burung ke dalam kandangnya dan gantung di tempat yang dingin dengan diberi makanan tambahan seperti beri, pisang, kersen/ceri
- Putarkan music dengan suaraterapi maupun suara pancingan untuk memancing burung agar mengeluarkan suara kicauan.
- Sore harinya beri 2 ekor jagkrik dan 1 ekor cacing tanah sebagai makanan tambahannya
- Malam harinya untuk menghilangkan kebiasaan burung mengeluarkan suara anda bisa menutup sarangnya menggunakan sarung.
Demikianlah artikel mengenai anis Siberia yang kerap bermigrasi ke Indonesia ketika daerah asal mengalami musim dingin. Meski burung ini sangat jarang mengeluarkan suara namun kicauannya tidak kalah dengan jenis anis lainnya dan layak dijadikan masteran.