Memelihara burung murai batu bisa memberikan tantangan tersendiri jika burung yang didapat masih dalam kondisi bakalan atau muda hutan. Jika dirawat dengan baik, murai batu yang masih bakalan itu akan menunjukkan penampilan terbaiknya, dan hal ini tentu akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi orang yang merawatnya. Nah untuk panduannya, simak tips merawat burung murai batu bakalan muda hutan berikut ini.
Burung murai batu bakalan muda hutan umumnya dijual dengan harga yang lebih terjangkau daripada burung yang sudah jadi. Hal ini juga yang menarik minat banyak kicaumania pemula untuk memeliharanya di rumah. Tapi karena kurang pengalaman, tidak sedikit yang mengaku kesulitan merawatnya.
Perawatan burung yang masih bakalan membutuhkan lebih banyak perhatian apalagi jika burung belum mengenali pakan voernya. Selain itu, dengan memberikan perawatan yang tepat burung akan jadi lebih sehat, aktif, dan terpancing untuk mau mengeluarkan suara kicauannya.
Oleh karena itulah, sewaktu memilih burung bakalan muda hutan di pasaran, maka pilihlah burung yang gerakannya masih gesit, lincah, dengan tatapan mata yang waspada.
Untuk memudahkan perawatannya, pastikan burung yang akan dirawat itu sudah mau makan voer sehingga tidak perlu lagi dilatih untuk makan voer.
Ciri-ciri burung yang sudah makan voer dapat diketahui dari bentuk kotorannya yang sudah padat dan berwarna kehijauan atau sesuai warna voer yang dikonsumsinya.
Melatih adaptasi burung bakalan
Burung yang masih bakalan umumnya masih stres dan perlu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sehingga perlu disendirikan dulu di tempat yang tenang. Proses adaptasi umumnya berlangsung selama 1 s/d 2 minggu dan setelah mau bunyi baru dipindahkan ke tempat biasa.
Selama berada di tempat tenang, burung murai batu bakalan muda hutan itu harus mengkonsumsi jangkrik dan kroto dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian pakan ef dalam jumlah berlebih itu ditujukan agar burung lebih tenang dan merasa nyaman.
Jangan lupa tambahkan vitamin ke dalam air minumnya karena sangat bermanfaat untuk mencegah stress, melancarkan metabolisme, dan untuk menjaga kondisinya sepanjang hari. Selain itu, hindari memandikan burung selama belum beradaptasi, karena dapat memicu stres yang berlebihan.
- Stress pada burung murai batu bakalan umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
- Perlakuan kasar (misalnya memandikan, menggebrak sangkar, dll)
- Sirkulasi udara yang tidak baik, misalnya suhu ruangan yang terlalu dingin atau panas.
- Selalu kekurangan makanan maupun air minumnya.
- Diletakkan di tempat yang ramai aktivitas manusia tetapi burung belum sepenuhnya beradaptasi.
Perawatan harian
Setelah burung beradaptasi, langkah selanjutnya adalah mulai memberikan perawatan yang sesuai. Dalam hal ini pengaturan pakan mulai diterapkan agar burung mau terpancing untuk berbunyi. Perawatan harian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Pengembunan rutin dengan mengeluarkan burung setiap pagi 30 – 50 menit sebelum matahari terbit.
- Berikan satu sendok kroto saat burung sedang diembunkan.
- Memandikan burung di pagi hari, dengan menggunakan karamba mandinya atau meletakkan bak mandi kecil ke dalam sangkar hariannya.
- Membersihkan sangkar dari kotoran dan sisa pakan yang berceceran di lantai sangkarnya.
- Setelah mandi, burung murai batu diangin-anginkan di teras atau tempat teduh selama 30 menit.
- Saat diangin-anginkan berikan jangkrik sebanyak 5-7 ekor, dan ulat hongkong 3-5 ekor.
- Tambahkan vitamin ke dalam air minumnya karena sangat bermanfaat untuk mendongkrak stamina dan menjadikan burung cepat bunyi.
- Jemur burung murai batu bakalan di tempat yang terkena sinar matahari selama 30-40 menit, setelah itu kembali diangin-anginkan di teras.
- Letak menyimpan burung murai batu bakalan yang bagus adalah berada di tengah-tengah burung peliharaan lain non teritorial atau burung masteran seperti ciblek, cililin, lovebird, dsb.
- Berikan tambahan 2 ekor jangkrik dan 1 ekor ulat hongkong, lalu biarkan burung di tempat tersebut sampai siang harinya.
- Pada siang hingga sore harinya, burung diberikan full kerodong dan dibiarkan beristirahat.
- Sekitar pukul 15:30, kerodong dibuka lalu diberikan pakan berupa 5 ekor jangkrik dan 3 ekor ulat hongkong.
- Angin-anginkan di tempat yang sejuk, sambil diberikan pemasterannya.
- Menjelang malam burung diberikan full kerodong dan dibiarkan istirahat sampai esok paginya.
Demikian tips merawat burung murai batu bakalan muda hutan.
Semoga bermanfaat